Pada bulan Maret 2025, sebuah kejadian kontroversial melibatkan content creator Willie Salim di Palembang, Sumatera Selatan, yang menimbulkan perdebatan luas di media sosial dan berujung pada laporan polisi. Willie Salim, yang dikenal dengan konten-konten kreatifnya, kali ini membuat sebuah video yang memicu keributan. Ia melakukan aksi memasak rendang sebanyak 200 kilogram di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang.
Aksi Memasak Rendang yang Menjadi Kontroversi
Pada tanggal 18 Maret 2025, Willie Salim mulai merekam aksi memasak rendang dalam jumlah besar di salah satu lokasi ikonik di Palembang. Aksi ini dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan konten yang menarik bagi pengikutnya di media sosial. Namun, tak lama setelah ia meninggalkan lokasi untuk beberapa waktu, rendang yang belum matang sepenuhnya tiba-tiba hilang. Dugaan sementara menyebutkan bahwa warga sekitar mengambil rendang tersebut dalam waktu kurang dari semenit.
Konten yang direkam dan diposting di media sosial langsung menuai kritik tajam dari berbagai pihak. Banyak yang menilai bahwa tindakan ini merusak citra masyarakat Palembang, dan ada yang menganggap bahwa aksi tersebut tidak pantas dilakukan di ruang publik yang penuh dengan nilai budaya.
Laporan Polisi: Kasus Berlanjut ke Hukum
Ketegangan semakin meningkat ketika Ryan Gumay Lawfirm, yang mewakili masyarakat Palembang, melaporkan Willie Salim ke Polda Sumatera Selatan pada tanggal 22 Maret 2025. Mereka menganggap bahwa konten yang dibuat oleh Willie Salim telah mencemarkan nama baik masyarakat Palembang, yang terkenal dengan budaya dan kuliner tradisionalnya, termasuk rendang.
Pihak lawfirm merasa bahwa video tersebut menunjukkan ketidakpedulian terhadap nilai-nilai budaya setempat dan berpotensi menyinggung warga Palembang secara luas. Laporan ini kemudian diterima oleh pihak kepolisian, dan proses hukum pun dimulai.
Tindak Lanjut oleh Polda Sumsel
Polda Sumatera Selatan segera merespons laporan tersebut dengan memanggil pihak pelapor dan saksi-saksi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Kapolda Sumsel, Irjen Polisi Andi Rian R. Djajadi, menyatakan bahwa kasus ini akan ditindaklanjuti dengan serius. Semua laporan terkait akan digabungkan dan diserahkan ke Polrestabes Palembang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Pihak kepolisian memastikan bahwa kasus ini akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia, dan jika diperlukan, tindakan tegas akan diambil untuk menjaga keadilan dan mencegah dampak negatif dari penyebaran konten yang dapat merusak nama baik masyarakat Palembang.
Klarifikasi dan Permintaan Maaf dari Willie Salim
Menanggapi kontroversi yang muncul akibat video tersebut, Willie Salim kemudian mengeluarkan video klarifikasi di media sosial. Dalam video tersebut, ia meminta maaf kepada masyarakat Palembang atas konten yang dibuatnya. Willie mengungkapkan bahwa niatnya tidak pernah untuk menyinggung atau merusak citra warga Palembang. Ia mengaku bahwa aksi memasak rendang tersebut dimaksudkan untuk menjadi konten yang menarik dan tidak bermaksud menyinggung siapa pun.
Willie Salim juga menegaskan bahwa ia sangat menghargai budaya dan kuliner Palembang dan tidak berniat untuk merendahkan nilai-nilai lokal. Meskipun demikian, permintaan maafnya belum cukup untuk meredakan ketegangan yang timbul, dan proses hukum tetap berlanjut.
0 Komentar